Monday, April 18, 2011

Segalanya Bermula Dengan Hati

Didalam Islam, hati berarti qalb, dimana qalb ini mempunyai dua makna: qalb dalam bentuk fisik dan qalb dalam bentuk ruh. dalam arti fisik, qalb dapat kita artikan sebagai "jantung". kaitannya dengan ini, Nabi Saw. bersabda, "Didalam tubuh itu ada mudghah, ada satu daging; yang apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh dan apabila ia rusak, maka rusaklah sluruh tubuh. Ketahuilah, mudghah adalah qalb."
Secara umum, orang menerjemahkan qalb sebagai "hati", sehingga ada ungkapan "Kalau hati kita ini bersih, maka seluruh tubuh kita akan bersih". Padahal yang dimaksud disini adalah hati dalam bentuk jasmani, karena Nabi Saw. menyebutnya segumpal daging.

Ada seorang penulis dari Mesir yang yang menulis tentang kedokteran islam, dia merujuk hadis ini untuk menunjukkan peran jantun dalam seluruh mekanisme tubuh kita. Bagaimana kalau jantung kita mengalami gangguan? Apakah yang akan segera terjadi pada bagia tubuh yang lain, dan bagaimana pula kalau jantung kita ini baik, maka apakah yang akan terjadi pda seluruh bagian tubuh ini?.
Itulah yang dimaksud oleh Rasulullah Saw. bahwa didalam tubuh kita ada segumpal daging, yang apabila yang apabila daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh. dan apabila segumpal daging itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuh itu.

Selain itu, ada juga hati dalam arti kekuatan ruhaniah yang mampu melakukan peng-idrak-an. Idrak adalah memahami, memersepsi, dan mencerapi. Seperti misalnya perasaan sedih dan gembira. Dan yang berpikir dan yang merenungkan itu kekuatan batin kita yang disebut qalb., yang dalam bahasa Indonesia ini disebut "hati", sehingga kalau ada sebutan "hatinya hancur", maka yang dimaksud bukan jantungnya (secara fisik) yang hancur, melainkan ada bagian dari jiwa orang itu yang hancur.
Ketika nabi Saw. mengatakan ada segumpal daging "ada segumpal daging dalam tubuh" Nabi melambangkan peran hati dalam kesehatan jiwa. Sebagaimana jantung memegang peranan dalam kesehatan tubuh, maka begitupula hati. Ia memegang peranan penting dalam kesehatan ruhani kita. Kalau hati kita rusak, maka seluruh ruhani akan rusak, tetapi kalau hati kita baik, maka seluruh ruhani kita akan baik.

Dalam sebuah hadis lain yang Rasulullah Saw. juga  menerangkan bahwa, "hati ini -karena sifat berubah-ubahnya- bagaikan selembar bulu dipadang pasir yang bergantung pada akar pepohonan kemudian dibolak-balik oleh angin dari atas kebawah" (kanzul-'ummal hadis nomor ke-1210).
Apa yang beliau gambarkan dari hadis ini? bahwa hati ini seperti bulu yang tegantung diatas pohon yang ditiup angin, beliau mengingatkan agar kita berhati-hati menghadapi perubahan itu. karena itu, ada doa yang diajarkan nabi untuk mengukuhkan hati, yaitu "teguhkanlah hatiku dalam agamamu".