Wednesday, September 8, 2010

Islam Menjadi Tetamu Asing Di Negeri Sendiri


Bukan saja Al-Qur’an yang akan diangkat ke langit, menurut beberapa Hadis, Al Masih Palsu akan datang segera setelah terjadinya perpecahan dalam Islam dan Islam menjadi tamu asing di bumi:
Sebelum kamu, para ahlikitab, terbagi menjadi dua kelompok, tetapi umat yang beragama ini [Islam] akan pecah menjadi tujuh puluh tiga kaum.
Benteng-benteng kekuatan Islam akan runtuh, satu per satu, dan akan datang atau muncul pemimpin-pemimpin palsu.
Amanah dari Allah berangsur-angsur kembali ke asalnya di Medinah seperti seekor ular kembali ke lubangnya.
Demi Allah yang memegang rohku di tangan-Nya, orang-orang akan meninggalkan agamanya secara berduyun-duyun persis seperti waktu mereka memeluk agamanya tersebut.
Islam akan berangsur-angsur kembali ke tanah Hejaz, seperti seekor ular kembali ke lubangnya atau seperti sekumpulan gembala kambing liar saling mendorong bergerombol di puncak gunung....Islam menjadi tamu di negeri sendiri dan akan kembali sebagai pendatang asing, maka berbahagialah orang-orang pendatang yang akan membangun kembali apa yang telah mereka binasakan.
Setelah itu akan datang suatu generasi umat yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an tetapi hanya terbatas masuk sampai ke tulang bahunya saja, tidak meresap ke lubuk kalbu. Kapanpun bunyi sangkakala [munculnya orang mulia], tidak akan terdengar oleh mereka, karena jalinannya sudah terputus, kecuali yang nampak di hadapan mereka adalah Al Masih yang Palsu.

Cobaan Yang Terakhir Dan Sangat Berat

                                                                                                                              
Setelah Islam menjadi lemah, Al Masih Palsu akan datang pada kaum tersebut dan menipu penduduk dunia ini. Ia nyata-nyata sebagai rajanya Iblis.
Tidak pernah sebelumnya dan tidak akan ada godaan-godaan yang lebih besar daripada godaan-godaan dari Al Masih Palsu sampai Hari Kiamat.
Sebelum munculnya Al Masih Palsu, tidak lain yang dirindukan orang-orang yang beriman adalah kematian.
Di antara masa diciptakannya Adam dan Hari Kiamat tidak ada lagi yang lebih berbahaya kecuali Al Masih Palsu.
Aisah menuturkan, ‘Aku mendengar Rasulullah dalam doanya mohon perlindungan dari siksaan Ad-Dajjal’ [Al Masih Palsu].
Menurut orang kepercayaan, Nabi Abu Hurairah, Nabi Muhammad, saw., selalu mengatakan, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadaMu atas siksa kubur, siksa Neraka...dan cobaan dari Al Masih Palsu.
Menurut suatu riwayat yang dituturkan Hasifah diberitakan bahwa ‘...bila Al Masih Palsu muncul bukan saja yang hidup, mereka yang di dalam kubur pun akan percaya kepadanya.
Dia [si Dajjal] akan muncul antara Siria dan Irak di mana akan menyebarkan kejahatan atau menipu kiri kanan....Ia akan mendatangi orang-orang dan mengajaknya masuk agama atau kepercayaan yang salah dan akan meyakinkannya dengan memerintah langit untuk menurunkan hujan di bumi untuk menumbuhkan hasil bumi, dan di senja hari ternak-ternak mereka akan bersuara girang tanda kenyang dan kantung-kantung susunya penuh, dengan perutnya buncit dan gendut. Kemudian, terus menghampiri orang lainnya seraya mengajaknya, tetapi mereka akan menolaknya dan begitu dia ditolak ia akan meninggalkan mereka dengan suatu kemarau panjang sehingga mereka menjadi miskin. Ia akan berjalan kembali ke tanah yang gersang tadi seraya berucap ‘Keluarkanlah kekayaan dari perutmu’ dan kekayaan dari perut bumi akan keluar dan bertumpuk di hadapannya seperti kumpulan lebah. Kemudian, ia memanggil seorang pemuda yang penuh semangat dan ia ayunkan sebilah pedang membelah pemuda tersebut menjadi dua dan ia pisahkan belahan badannya tersebut jauh-jauh. Setelah itu ia memanggil pemuda tersebut dan pemuda tersebut hidup kembali dengan badannya yang utuh menghampirinya sambil tertawa dengan muka penuh keceriaan. Dan pada saat inilah Allah akan mengirimkan Isa Al Masih, anaknya Maryam, dan ia akan turun dari suatu menara putih mesjid di sebelah timur Damsyik dengan berpakaian berlapis dua, warna kuning muda hasil celupan safron seraya merentangkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat. Ketika ia merundukkan kepalanya, butiran keringat berjatuhan dan begitu menengadahkan kepalanya, butiran seperti mutiara berhamburan di sekitarnya. Setiap orang yang kafir akan mati seketika begitu mencium bau dirinya dan napasnya hanya sebatas jarak pandangnya. Ia kemudian akan mencari si Dajjal sampai menangkapnya di gerbang Ludd dan membunuhnya. Orang-orang yang dilindungi Allah akan menghampiri Isa, anak Maryam, dan ia akan mengusap muka mereka seraya memberitakan derajat mereka di Firdaus.
Si Dajjal akan muncul....Ia bisa menyembuhnkan orang buta dan kusta dan bisa menghidupkan kembali orang mati. Ia akan menyatakan kepada umat manusia, ‘Aku adalah Tuhanmu.’ Bila orang mengakuinya ‘Engkau adalah Tuhanku,’ ia sesungguhnya sudah tertipu.
Si Dajjal memiliki dua buah gunung. Gunung yang satu penuh dengan pohon-pohonan, buah-buahan dan air, sedangkan gunung satunya lagi berasap dengan api yang menyala. Kemudian si Dajjal berkata [tentang kedua gunung tersebut], ‘Yang satu adalah Firdaus dan yang satu lagi adalah Neraka yang sangat panas.
Kepedihan dan kesengsaraan karena si Dajjal akan sangat berat, di mana Tuhan akan memerintahkan syetan-syetan dari timur dan barat dan syetan-syetan itu akan berkata kepada dia [si Dajjal], ‘Kami adalah permbantumu yang setia menjalankan perintahmu.’ Dan si Dajjal akan balik mengatakan ‘Ayo, cepat-cepat katakan kepada mereka bahwa aku adalah Tuhan dan aku telah datang kepada mereka memberikan Firdaus dan Neraka-Ku.
Allah tidak bermata satu dan, Lihatlah!, si Dajjal itu, buta mata kanannya dan bentuk matanya itu mirip buah anggur yang terapung di air.
Abdullah Bin Umar mengatakan bahwa Rasullah berdiri tegak di antara umatnya dan memuji kebesaran Allah, dan begitu ia menyebutkan si Dajjal, ia berkata: ‘Aku peringatkan kepadamu akan si Dajjal dan tidak ada satu pun nabi yang tidak memperingatkan atas tipuan si Dajjal—perhatikan apa yang dicontohkan Nabi Nuh—tetapi ada satu yang belum dinyatakan para nabi kepada umatnya. Kalian mesti mengetahui bahwa ia [si Dajjal] bermata satu sedangkan Allah yang Maha Kuasa dan Maha Besar tidak bermata satu....Di antara kedua matanya akan tertulis hurup [kata] kafir [yang menginkarkan imannya] dan setiap orang yang membenci perbuatan si Dajjal akan mampu melihat hurup tersebut, begitupun orang Muslimin akan bisa melihatnya.